Selasa, 25 Oktober 2016

HUBUNGAN ILMU NEGARA PHI DAN PIH

PENGERTIAN


  • ILMU NEGARA

Ilmu Negara adalah ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian pokok dan sendi pokok negara pada umumnya. Kajiannya mencakup hal-hal yang sama atau serupa dalam negara-negara yang ada atau pernah ada, misalnya tentang terjadinya negara, lenyapnya negara, tujuan dan fungsi negara, perkembangan negara, bentuk negara dan sebagainya.

  • PIH

Pengantar Ilmu Hukum merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum secara umum dan memberikan pandangan umum secara ringkas mengenai seluruh ilmu pengetahuan hukum,dan mengenai kedudukan ilmu hukum di samping ilmu-ilmu yang lain.


  • PHI

PHI merupakan pengantar untuk mempelajari hukum indonesia, tepatnya hukum yang berlaku di Indonesia saat ini


PERSAMAAN

    Baik ILMU NEGARA PIH maupun PHI, sama-sama merupakan mata kuliah dasar, keduanya merupakan mata kuliah yang mempelajari hukum.Objek studi PIH dan PHI adalah “hukum”. PIH dan PHI memperkenalkan konsep-konsep dasar, pengertian-pengertian hukum, dan generalisasi-generalisasi tentang hukum dan teori hukum positif (dogmatik hukum) yang secara umum dapat diaplikasikan jika ILMU NEGARA berlandaskan hukum namun objeknya lebih kepada "negara".


PERBEDAAN

Ilmu Negara menekankan hal-hal yang bersifat umum dengan menganggap negara sebagai genus (bentuk umum) dan mengesampingkan sifat-sifat khusus dari negara-negara.

PIH membahas atau mempelajari dasar-dasar hukum secara umum atau yang berlaku secara universal, misalnya mengenai pengertian-pengertian, konsep-konsep dasar dan teori-teori hukum, serta sejarah terbentuknya hukum dan lembaga-lembaga hukum dari sudut pandang falsafah kemasyarakatan.

Sedangkan PHI mempelajari konsep-konsep, pengertian-pengertian dasar dan sejarah terbentuknya hukum dan lembaga-lembaga hukum, aturan-aturan hukum serta teori hukum positif Indonesia.


HUBUNGAN

PIH menjadi dasar dari PHI, yang berarti bahwa, untuk mempelajari PHI (Tata Hukum Indonesia) harus belajar PIH dahulu karena pengertian-pengertian dasar yang berhubungan dengan hukum diberikan di dalam PIH. Sebaliknya pokok-pokok bahasan PHI merupakan contoh kongkrit apa yang dibahas di dalam PIH dan di dalam PHI mempelajari berlakunya hukum di negara Indonesia dengan itu kita juga wajib mempelajari ILMU NEGARA yang di materinya mempelajari tata negara yang berlaku di Indonesia


KESIMPULAN

ILMU NEGARA PHI dan PIH sama-sama merupakan mata kuliah prasyarat dan pengantar atau sebagai mata kuliah dasar bagi mata kuliah atau studi lanjut tentang “Hukum” yang berobjek hukum dan negara

Selasa, 18 Oktober 2016

1. Contoh kasus pasal 27 ayat 1 ITE Kesusilaan

  • Melanggar Kesusilaan

Kasus Luna Maya dan Ariel



Setelah sekitar satu tahunan undang-undang ini dibuat, telah terjadi pelanggaran seperti kasus Luna Maya dan Ariel ini. Mereka membuat membuat video adegan mesra dan telah tersebar di Internet yang dapat diakses oleh banyak orang. Perbuatan mereka melanggar pasal 27 ayat (3) UU ITE No.11 Tahun 2008 yang berbunyiSetiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentrasmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronikyang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.





Contoh kasus pelanggaran KUHP Kesusilaan

  •  Kesusilaan

Suami Mandul, Wanita Ini Diperkosa Ayah Mertua Demi Punya Cucu

Bagaimana tidak terpukul, dikutip dari lamaremajaedan.com wanita yang tidak disebutkan namanya ini sebelumnya dipaksa ibu mertua untuk berhubungan intim dengan pria asing yang subur agar ia bisa hamil. Hal ini ibu mertua lakukan karena ia mengetahui bahwa putranya mandul atau tidak bisa punya anak. Sementara itu, mertua ini ingin segera mendapatkan cucu.Tidak ingin melakukan hal yang tidak terpuji, wanita ini pun melarikan diri dari rumah suaminya. Ia melarikan diri agar ia bisa terhindar dari perlakuan buruk mertuanya dan pergi ke Bekasi. Mengetahui menantunya pergi, mertua pria atau si ayah suami lantas menyusul wanita. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan saran istrinya. Mertua pria ini mengatakan pada wanita bahwa mereka tidak akan memaksanya berhubungan intim dengan orang asing lagi agar mereka mendapatkan cucu.Mertua pria itu pun menjemput wanita di Bekasi dan membawanya pulang ke DepokNamun, saat berada di jalan, mertua pria itu justru membawa wanita ke sebuah hotel dan memperkosanya.

2.Contoh kasus pasal 27 ayat 2 ITE Perjudian

  • Perjudian

 Untuk kasus judi online di Semarang


Kata Bambang, pada praktiknya mereka menggunakan sistem member yang semua anggotanya mendaftar ke admin situs itu, atau menghubungi HP ke 0811XXXXXX dan 024-356XXXX. Mereka melakukan transaki online lewat internet dan HP untuk mempertaruhkan pertarungan bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman yang ditayangkan di televisi. Untuk setiap petaruh yang berhasil menebak skor dan memasang uang Rp 100 ribu bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu, atau bisa lebih. "Mereka pakai sistem pur dan kei, ada bola jalan, ada bola hidup, ada bola setengah jalan. Mereka mempertaruhkannya seperti itu," kata dia. Perputaran uang di situs judi www.sc30.net berkisar Rp 10 miliar per bulan

Contoh kasus pelanggaran KUHP Perjudian

  • Perjudian

Judi sambung ayam



Merdeka.com - Judi sambung ayam beromzet puluhan juta rupiah di Kampung Cigaling RT 01 RW 02, Desa Cileles, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, digerebek Polsek setempat. Para pemain kaget dan berhamburan saat polisi mengepung mereka



"Mereka telah melakukan praktik judi sambung ayam selama sekitar satu bulan. Omzet dari judi sambung ayam ini mencapai Rp 10 juta," ujar Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa, Iptu Uka Subakti ketika dihubungi Merdeka.com, Minggu (2/10).


Menurut dia, di antara mereka berlarian saat petugas mendatangi TKP hanya untuk menghindar dari tangkapan petugas. "Ada lima tersangka yang berhasil kami amankan," ucapnya.

Para pelaku yang diringkus di antaranya MO (48), SO (46), ME (39), AS (30) dan RN (20). Petugas juga menyita sejumlah barang bukti di lokasi.

"Barang bukti yang diamankan ada delapan ekor ayam yang digunakan untuk berjudi dan sejumlah uang taruhan senilai Rp 1,2 juta," katanya.

Para tersangka beserta barang bukti digelandang ke Mapolsek Tigaraksa guna pemeriksaan lebih lanjut. Mereka dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian. "Ancaman hukumannya paling lama 10 tahun penjara," paparnya